Logo id.sciencebiweekly.com

Studi: Hormon Oxytocin Menarik Anjing ke Wajah yang Tersenyum

Daftar Isi:

Studi: Hormon Oxytocin Menarik Anjing ke Wajah yang Tersenyum
Studi: Hormon Oxytocin Menarik Anjing ke Wajah yang Tersenyum

Olivia Hoover | Editor | E-mail

Video: Studi: Hormon Oxytocin Menarik Anjing ke Wajah yang Tersenyum

Video: Studi: Hormon Oxytocin Menarik Anjing ke Wajah yang Tersenyum
Video: What mutations give dogs flat faces? Evolutionary Question #14 2024, April
Anonim

Foto oleh: Branislav Nenin / Shutterstock.com

Peran modulasi hormon oksitosin dalam pemrosesan emosi anjing telah dikonfirmasi, dan itu mungkin mengubah cara kita berkomunikasi dengan anjing kita, sebuah studi baru mengatakan.

Para peneliti di Universitas Helsinki ingin menyelidiki bagaimana oksitosin, yang pernah diadministrasikan secara oral, memengaruhi perilaku menatap anjing. Oksitosin, juga dikenal sebagai "hormon cinta", adalah neurotransmitter juga, dan telah terhubung dengan ikatan sosial dan perasaan cinta, maka namanya. Penelitian sebelumnya tentang efek oksitosin hanya dilakukan pada kera dan manusia, tetapi proyek penelitian Canine Mind di Finlandia adalah yang pertama kali menyertakan sahabat manusia.

Penelitian mereka termasuk 43 anjing, dan masing-masing dari mereka diuji dua kali: sekali dengan oksitosin diberikan, dan sekali dengan larutan plasebo (saline). Selama proses tersebut, anjing-anjing diperlihatkan dua set gambar, satu menampilkan seorang pria tersenyum dan seorang pria dengan wajah marah. Temuan mereka menunjukkan bahwa anjing yang berada di bawah pengaruh "hormon cinta" lebih tertarik pada gambar-gambar tersenyum, dibandingkan dengan anjing yang diberi plasebo, yang pupilnya membesar saat melihat seorang pria yang marah.

Mengapa ini penting? Naluri anjing adalah bereaksi pertama terhadap ancaman potensial. Anjing-anjing terampil membaca bahasa tubuh kita, jadi mereka tahu bahwa wajah manusia yang marah adalah sesuatu yang harus diwaspadai. Namun, oksitosin membuat mereka bereaksi lebih intens untuk menampilkan kebahagiaan dan kurang waspada terhadap kemarahan. Para peneliti melaporkan bahwa ini berarti oksitosin memiliki potensi untuk mengurangi kewaspadaan anjing terhadap rangsangan berulang, dan meningkatkan respons mereka terhadap yang positif.

Mekanisme di balik modulasi pengolahan emosi oxytocin adalah apa yang benar-benar menggelitik minat ilmuwan. Keyakinan mereka adalah bahwa mekanisme yang sama dapat memfasilitasi komunikasi antara manusia dan anjing.

Dan siapa yang tahu? "Hormon cinta" mungkin memiliki berbagai manfaat lain untuk gigi taring, terutama mereka yang menderita masalah perilaku. Dengan para ilmuwan dan peneliti berbakat yang berdedikasi untuk mempelajari sahabat berkaki empat kami, kami mungkin tidak perlu menunggu lama untuk mencari tahu.

Direkomendasikan: